Selasa, 31 Desember 2013

Catatan Penghujung Tahun 2013

Sampai juga di penghujung tahun, lagi-lagi harus mengenang segala yang terlewati di sepanjang tahun ini. Tentang hidup, tentang putaran langit, jajaran waktu, dan akhirnya tentang satu waktu di penghujung tahun. Mungkin yang akan kukenang adalah ketika harus menendang kuat-kuat kerikil itu hingga menabrak tembok besar yang berdiri kokoh di antara semua yang selama ini sudah tersusun. Kagetnya, tembok itu runtuh hanya dengan sekali tendangan kaki kanan. Ketika tembok sudah runtuh, bentangan hal baru pun akan dimulai. Peduli apa dengan mereka yang terlalu ingin ikut berputar dalam lingkaran yang hanya berpusat pada susunan ceritaku. Ah sudahlah.

Tahun ini tidak jauh berbeda dengan tahun-tahunku sebelumnya. Tetap syahdu, tetap berkesan, tetap berputar naik turun. Bagaimana pun yang telah terlewati akan menjadi sesuatu berharga untuk tumpukan semangat menyambut hari-hari baru di tahun selanjutnya. Wunderbahr!

Glückliches neues Jahr!

Rabu, 25 Desember 2013

Slank Nggak Ada Matinya, Pengabadian Perjalanan Slank Melalui Film

Akhirnya setelah sekian lama, film biopic Slank dirilis juga. Sudah berbulan-bulan menunggu rilisnya, rasanya tidak sabar menikmati film yang bertajuk Slank Nggak Ada Matinya. Dan tanggal 24 Desember 2013 rilislah film istimewa ini!

Di hari pertama penayangan serentaknya, saya langsung berburu tiket bioskop. Mengambil pemutaran jam malam, karena harus menunggu Mas Pacar pulang kerja dulu untuk bisa meluncur ke 21. Pukul 19.30 sampailah saya dan Mas Pacar di salah satu 21 di kota Malang, kami pun segera menuju studio karena jam sudah mepet dan film sudah mulai diputar.

Saya begitu penasaran bagaimana cerita hidup Slank dari awal terbentuknya formasi ke empat belas, hidup Bimbim (Adipati Dolken), Kaka (Ricky Harun), dan Ivan (Aaron Shahab) yang "diganggu" oleh ganasnya narkoba, kerja keras Bunda Iffet membebaskan mereka, hingga kesuksesan Slank sekarang ini. Bagaimana penggambaran peran-peran Kaka, Bimbim, Ivan, Abdee, Ridho, Bunda Iffet (Meriam Bellina), dan tokoh-tokoh lain di balik perjalanan turun naik Slank.

Dimulai dari masuknya Abdee (Dave Mahenra) dan Ridho (Ajun Perwira) sebagai personil baru di tahun 1996, untuk membuktikan Slank tidak bubar setelah ditinggal personil sebelumnya. Dengan formasi baru tersebut, Slank kembali merilis album Tujuh dengan lagu andalan Balikin. Album Tujuh berhasil meraih penghargaan sebagai album terlaris dan beberapa penghargaan musik lainnya.

Ketika era Refomasi dimulai, Slank merilis album Mata Hati Reformasi di tahun 1998 sebagai bentuk apresiasi mereka terhadap pemerintahan di Indonesia. Pada saat itu juga Kaka, Bimbim, dan Ivan semakin tergantung dengan narkoba. Bunda Iffet semakin khawatir dengan kelangsungan hidup anaknya dan Slank. Namun di saat itu juga jalan menuju kesembuhan Bimbim, Kaka, dan Ivan seperti dibukakan. Dengan kehadiran mantan personil Slank yang sudah sembuh dari jeratan narkoba melalui pengobatan cina Pak Teguh. Bunda kemudian membujuk Bimbim, Kaka, dan Ivan untuk mengikuti pengobatan karena sebelumnya mereka sudah berjanji akan berusahan untuk sembuh dari kecanduan tersebut.

Konflik mulai terasa ketika pengobatan Pak Teguh sudah dijalankan. Abdee dan Ridho membantu Bunda Iffet untuk mengawasi pengobatan Bimbim, Kaka, dan Ivan, yang sempat membuat Ridho putus asa hingga ingin keluar dari Slank. Di lain sisi, kehadiran Renny sebagai pendamping hidupnya sangat melecut semangat Bimbim untuk berusaha sembuh.

Usaha mereka berbuah hasil. Mereka berhasil sembuh, diiringi tour mereka ke Jepang. Akhir cerita, Kaka menikahi Natascha, Ivan menikahi Putri, Ridho menikahi Ony, Bimbim mengarungi rumah tangganya dengan Renny, dan Abdee membesarkan putri satu-satunya bernama Alanis. Dan Slank pun berkomitmen untuk menjadi band yang bebas dari narkoba dan mendirikan rehabilitasi narkoba di markas mereka di Jalan Potlot.

Yang menarik dari film ini adalah penampilan khusus personil asli yaitu Bimbim yang menjadi manager sebuah Cafe, Kaka menjadi satpam dan penghulu yang menikahkan Kaka dan Tascha, Ridho sebagai manager Hotel, Ivan yang berubah menjadi Office Boy Hotel, dan Abdee sebagai lelaki di toilet yang sempat mengobrol dengan Abdee. Sungguh twist yang lucu dan menggelikan!

Last but not least, film ini sangat sayang untuk dilewatkan, apalagi kalau  menyukai Slank. Fully complete!

Kamis, 05 Desember 2013

The Lucky One (2012), Story About The Lucky Photo

Ini film dari novel Nicholas Sparks yang saya inginkan. Cerita cinta yang dibumbui dengan keajaiban. Khas Nicholas Sparks. Film terbaru yang dibuat berdasarkan novel Nicholas Sparks dengan judul yang sama. Tokoh utama diperankan oleh Zac Efron dan Taylor Schilling.

Menceritakan sosok Logan (Zac Efron), seorang marinir yang menemukan keajaiban setelah menemukan sebuah foto wanita berlatar mercusuar. Sesaat setelah mengambil foto berdebu itu, tempat Logan berdiri meledak terkena bom. Logan tercengang dan memandangi foto tersebut. Logan merasa foto itu telah menjadi malaikat penyelamatnya. Dan setelah perang berakhir Logan kembali ke rumahnya, merenungkan foto itu. Berbekal letak mercusuar, Logan berniat mengunjungi wanita yang ada di foto itu untuk berterima kasih karena sudah menjadi penyelamatnya ketika perang. Mengunjungi mercusuar itu dengan berjalan kaki.

Akhirnya Logan menemukan tempat tinggal wanita itu yang ternyata mempunyai tempat pelatihan anjing. Logan melamar kerja sebagai pelatih anjing disitu, tempat pelatihan anjing milik Beth (Taylor Shilling). Logan pun akhirnya mengetahui kalau Beth adalah seorang janda dengan satu anak laki-laki bernama Benny. Mantan suaminya, Keith, masih sering berkunjung untuk menemui anak mereka.

Cerita demi cerita, Logan melupakan niatnya untuk mengembalikan foto Beth dan mengucapkan terima kasih. Logan malah terpesona dengan kepribadian dan keseharian Beth. Neth pun lambat laun menaruh hati pada Logan, karena Logan bisa membuat anak Beth ceria setelah perpisahan kedua orang tuanya. Hingga suatu ketika kesalahpahaman terjadi, adik laki-laki Beth yang juga seorang marinir bernama Drake tewas ketika perang. Menurut Beth, Drake tewas bukan karena perang melainkan karena kesalahan teman satu korpsnya. Ketika Beth mengetahui kalau Logan menyimpan foto dirinya, Beth marah menuduh Logan lah penyebab kematian Drake. Tapi namanya cinta, selalu ada jalan menuju kecerahan dan kebahagiaan. Logan menceritakan penyebab kematian Drake yang sesungguhnya, Logan baru menyadari kalau Drake yang dimaksud Beth adalah teman satu korpsnya. Beth pun menerima Logan sebagai pengganti ayah Benny.

Another nice love story. Nicholas Sparks selalu berhasil membawa perasaan penikmat ceritanya ke dalam jurang berliku menuju keajaiban cinta yang tak pernah terduga. Melalui Logan dan Beth, kita akan menyadari bahwa kebetulan dan keajaiban adalah salah satu jalan menuju cinta yang sebenarnya.

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon