Selasa, 26 November 2013

Laura & Marsha, Indonesia Rasa Eropa

Film ini salah satu film bagus menurut saya. Dari segi cerita, tokoh-tokohnya, dan pasti setting tempat yang 90 persen berada di Eropa. You know, Europe! Wow! Alasan terbesar saya menyukai film ini ya itu, setting Eropa yang begitu menakjubkan. Disamping ceritanya yang memang istimewa, di antara begitu banyak cerita cinta di film-film Indonesia jaman sekarang. Film ini menyuguhkan cerita cinta yang tidak mendominasi keseluruhan cerita.

Berawal dari tokoh Laura (Prisia Nasution) dan Marsha (Adinia Wirasti) yang merencanakan trip ke Eropa. Marsha berkeinginan merayakan dua tahun meninggalnya Ibundanya dengan mengunjungi Eropa. Marsha yang sudah bersahabat dengan Laura sejak SMA, mengajak sahabatnya itu ikut serta dengannya. Menikmati Eropa dalam dua minggu. Laura menolak, tapi Marsha terus-menerus meyakinkannya untuk bersedia berangkat ke Eropa.

Fyi, Laura diceritakan sudah memiliki anak perempuan berusia 6 tahun yang tinggal bersamanya di rumah Ibu Laura. Akhirnya Laura berpikir bahwa sebenarnya dia memerlukan trip ini, dan ia pun mengiyakan ajakan Marsha. Dengan persiapan seperlunya, mereka berdua berangkat ke Eropa.

This is the adventure began! Sampai di Eropa pertama kali, mereka mengunjungi Amsterdam. Menikmati suasana kuno Amsterdam, meninggalkan segala masalah dan beban mereka di Indonesia. Tujuan mereka selanjutnya adalah menuju Jerman. Di tengah perjalanan, Marsha berkenalan dengan laki-laki bernama Finn yang mengaku mengetahui jalan dari Amsterdam menuju Jerman. Dengan mengendarai mobil sewaan, Laura, Marsha, dan Finn, memulai perjalanan menuju Jerman.

Tapi masalahnya, hampir sampai di Jerman, Laura menyadari bahwa mereka salah jalan dan sedikit nyasar, dan itu gara-gara Finn yang tidak mengatakan sebelumnya bahwa dia akan mengunjungi temannya di lain kota. Laura pun marah dan meninggalkan Finn di tengah jalan.

Masalah tidak berhenti di situ saja, di tengah perjalanan mereka harus bertemu dengan tiga orang laki-laki yang berniat jahat. Mereka bisa lolos sih, tapi mobil ditinggal, dan mereka hanya membawa tas berisi kamera. Laura dan Marsha saling menyalahkan atas kejadian yang menimpa mereka, karena itu sungguh di luar rencana.

Hingga masalah sebenarnya pun terungkap. Laura, bersedia ikut ke Eropa dengan niat menemui suami yang telah lama meninggalkannya. Sedangkan Marsha, merasa sangat bersalah atas kematian Ibunya yang stress karena memikirkan dirinya yang mengidap kanker rahim dan harus mengangkat semua rahimnya. Mereka dua wanita hebat, tapi tidak sempurna. Perselisihan dan kesalahpahaman akhirnya membawa mereka pada jawaban yang mereka cari selama ini. Tentang suami Laura, tentang penyesalan dan impian Marsha.

Sungguh film yang menyentuh, dibalut dengan pemandangan kota-kota di Eropa yang fantastis megahnya. Ending yang masuk akal dan penuh pesan bijak. So recommended!

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon