Jumat, 15 November 2013

Pertama, Mas Abdee 'Slank', dan Sagon

Malang, 12 Oktober 2012

18 Maret 2012. Hmm, so unforgetable! Memang sudah berbulan-bulan lalu, bahkan sudah lewat setengah tahun. Tapi saya ingat persis bagaimana untuk pertama kalinya saya berhadapan langsung dan bertukar cerita  dengan orang-orang yang saya kagumi sejak kelas 5 SD, khususnya Mas Abdee. Di tanggal itu Mas-mas dari Potlot mengadakan konser bertajuk Extraligi di Malang, yaitu di Lapangan Cengger Ayam. Saya, kebetulan yang sangat membahagiakan, dipilih untuk menjaga tenda artis bersama 5 orang lainnya yang semuanya laki-laki (termasuk Mas Bom). Wah, ini nih kesempatan untuk bisa dekat dengan Mas-mas Potlot!

Sekitar jam 14.30, Mas-mas Slank berikut Bunda dan Road Manager tiba di venue. Ya, this is my first time! Masih sekedar bertatap muka dan bersalaman, tapi itu sudah sangat membuat saya takjub! Finally I got it! Jam 15.00-nya, Mas-mas Slank mulai naik panggung. 12 lagu pun sukses dibawakan ketika itu. Dan untuk pertama kalinya, saya menikmati konser Slank dari balik panggung, bukan di depan panggung. But it was so special!
Setelah semua lagu selesai dibawakan, Mas-mas Slank, Bunda, dan rombongan langsung bertolak menuju hotel. Saat itu saya berpikir, hmm kapan ya saya bisa mengobrol panjang lebar dengan Mas-mas Slank tadi?  Tiba-tiba Pak Bos kita memanggil Mas Bom, semacam berbicara sesuatu penting. Ternyata iya! Rasanya keinginan saya dengan mudah terwujud juga.

Selepas menghilangkan lelah, saya dan Mas Bom bersiap mengambil "bonus". Menuju hotel tempat Mas-mas Slank menginap! Oh God! Masuk lobi hotel, saya berharap-harap cemas (bisa ga ya?), sedangkan Mas Bom malah meledek. Pak Bos? Sibuk ber-SMS. Beberapa menit kemudian sebuah mobil berhenti di depan pintu masuk hotel. Turunlah yang kita tunggu, Bunda Iffet, Mas Bimbim, Mas Kaka, Mbak Shanti, dan tentunya Mas Abdee! Yang mengagumkan saya, kita bertemu bukan seperti seorang fans bertemu dengan idolanya, tetapi seperti bertemu dengan teman lama. Bersalaman dengan Mas-mas dan Mbak Shanti, cium tangan Bunda, kemudian berlanjut mengobrol. Bercerita sedikit tentang Malang, makanan, dan suasana.

And this is the essence of this story, Mas Abdee mengambil sesuatu dari tas plastik yang dibawanya,"Ini loh, sagon, khas Malang," sambil memberikan sagon itu ke tangan saya. Wow! Sumpah! Saya melongo gak jelas! "Oh iya Mas," hanya itu yang keluar dari bibir saya. Sejenak saya "terpaku", tapi kemudian berlanjut mengobrol lagi. Bertukar banyak cerita, Malang, Slankers, acara-acara sebelumnya, dan bisnis baru Mas Abdee. Mungkin sekitar satu jam saya, Mas Bom, dan Pak Bos menghabiskan waktu saat itu. Bonusnya lagi, Mas Abdee mengambil duduk pas di samping saya, ya sekitar 30cm di sebelah kiri saya (^,^)V. Sekitar 10 menit kemudian, Mas Ivan yang selesai berkunjung ke tempat saudaranya tiba juga di hotel. Hanya sebentar kemudian berpamitan untuk istirahat. Begitu juga dengan Mas Ridho.

Kalau dihitung mungkin ada sekitar dua jam kita di hotel itu. Sepulangnya, sepanjang jalan, saya hanya tersenyum-tersenyum sendiri. Berkali-kali mengucap, thanks God! Memang tidak ada foto bersama, karena komitmen kita seperti itu. Tidak perlu berfoto bersama, kita teman, bukan fans dengan idola! Meskipun begitu, bertukar cerita bersama sudah jauh lebih mengesankan daripada hanya berfoto. Mengutip kata salah satu teman yang intinya, kenangan manis itu terkadang tidak diabadikan dengan sesuatu, hanya tersenyum mengingatnya pun sudah cukup.
Eiittss, tapi saya ada sesuatu loh! Sagon dari Mas Abdee masih saya simpan sampai sekarang!


Thanks a lot for Pak Bos, My Hubby, Bunda Iffet, and Slank, especially for Mas Abdee.

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon