Kamis, 21 November 2013

Malangku Sudah Kembali

Saya ingat, sekitar beberapa bulan yang lalu, hampir semua status di jejaring sosial mengeluh akan cuaca Malang yang berubah menjadi panas ketika siang hari. Ya memang karena musim kemarau sih, tapi setauku, sejak aku kecil, meskipun musim sedang kemarau Malang tetap terasa sejuk waktu siang. Malamnya pasti dingin sejadi-jadinya. 


Ketika memasuki musim penghujan satu bulan terakhir ini, Malang serasa kembali seperti asalnya. Sejuk, dingin, mendung, kemudian hujan sepanjang hari. Apalagi beberapa hari ini, jam delapan pagi bagaikan jam lima sore! Langit gelap, dingin menusuk tulang, dan tidak berapa lama pasti akan turun hujan. Dari hujan gerimis, rintik yang rapat, sampai hujan deras yang benar-benar deras bercampur angin. Sumpah, hawa Malang seakan terasa sekali.

Bagi saya, musim inilah yang selalu saya nanti sepanjang tahun. Musim penghujan yang akan selalu terasa syahdu. Langit mendung, hawa dingin, rintik hujan, angin yang berbeda. Hmm, it was beatify! Saya selalu merasa bahagia ketika musim penghujan, walaupun kadang hujan telah membuyarkan rencana keluar rumah, saya tetap tidak bisa membenci hujan.

Setiap musim penghujan datang, saya merasa tidak ingin musim ini cepat berakhir. Bahkan saya ingin musim penghujan berlangsung sepanjang tahun saja. Syahdunya hujan itu yang membuat saya “kerasan”. Bagaimana tidak, apapun yang saya lakukan di musim penghujan adalah sesuatu yang tidak dapat saya lakukan pada musim kemarau, dan itu sungguh hebat. Saya bisa membuat banyak tulisan, ya saat musim penghujan. Saya bisa merasa damai, ya saat hujan. Saya bisa menyanyi lagu-lagu favorit sepanjang masa, ya dapat feel-nya saat musim penghujan! 


Kapan ya, Malang bisa mendapat musim penghujan sepanjang tahun?

0 komentar:

Posting Komentar

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon